7 Langkah untuk berpikir lebih baik

Perbedaan antara berpikir cemerlang dan berpikir tumpul bukan ditentukan sepenuhnya oleh pealatan-peralatan mental yang dimiliki, ,melainkam oleh cara menggunakan peralatan-peralatan mental tersebut. Dengan menerapkan ketrampilan-ketrampilan mental secara benar, orang-orang yang memiliki tingkat kecerdasan rata-rata, kadang-kadang malah mampu berpikir dan bertindak lebih hebat daripada orang-orang yang dikatakan jenius.

Dikatakan "Jenius" apabila terletak pada cara pemecahan masalah dengan kehidupan setiap harinya dan setiap orang akan dapat menjadi lebih baik dalam hal pemecahan masalah tersebut.

Berikut ini adalah 7 (tujuh) alat yang dapat digunakan untuk berpikir lebih baik, antara lain : 

1. Plus, Minus, Menarik. Langkah pertama yang penting untuk dapat berpikir lebih baik adalah melihat segala sesuatu membatasi visi. Coba praktekkan pengalaman ini, perhatikan obyek-obyek berwarna merah dalam ruangan. Setelah melakukannya, tutuplah kedua mata dan tanyakan pada diri sendiri berapa benda-benda berwarna hijau yang diperhatikan. Coba perhatikan sekali lagi, ternyata yang terpusat hanya pada obyek berwana merah yang telah menghalangi obyek yang lainnya. Demikian pula dengan gagasan baru ketika seseorang mengungkapkan gagasan baru dalam pemecahan masalah, secara naluriah reaksi pertama adalah menunjukkan rasa suka atau tidak suka pada gagasan tersebut tetapi apabila menggunakan intelegensia untuk mempertahankan sudut pandangan sendiri dan menghindari jebakan tersebut gunakan cara plus (pikiran positip), minus (pikiran negatip) dan menarik (kenyamanan). Tujuan Plus Minus dan Menarik ini untuk mendapatkan cakrawala yang luas didalam proses berpikir sehingga tidak terhalang oleh obyek yang hanya satu fokus saja. 

2. Pertimbangkan Semua Faktor. Peralatan mental ini merupakan suatu usaha untuk meyakinkan diri bahwa telah memikirkan berbagai cara yang relevan dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai contoh : Ingin membeli rumah baru, sebelum menyatakan keputusannya lakukan penyelidikan yang cermat terhadap rumah yang akan dibelinya, melihat lingkungan dan pemandangan suasana yang nyaman tetapi dibalik keindahan pemandangan tersebut  ternyata daerah ini merupakan daerah banjir.

3. Hasil-hasil dan Akibat. Gunakan cara yang sistimatis, kemampuan ini akan dapat berkembang secara maksimal. Bayangkan kemungkinan hasil suatu keputusan dalam empat jangka waktu dimasa depan yaitu langsung, jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang.

4. Sasaran dan Tujuan. Suatu alat yang jarang sekali digunakan dalam pencapaian tujuan adalah membuat daftar tentang alasan-alasan melakukan sesuatu. Banyak yang menganggap diri sendiri mengetahui akan tujuan hidupnya padahal seringkali tanpa sadar telah menyembunyikan faktor-faktor yang menghalangi jalan itu. Gunakan cara-cara kreatif dalam proses pemecahan masalah.

5. Prioritas Penting Pertama. Langkah ini membantu dalam menilai dan menyeleksi berbagai kemungkinan yang muncul dalam pikiran sebagai hasil penggunaan alat-alat yang lain. Misalkan ada seseorang yang meminjam uang, pikirkan segala faktor yang ada dan kemudian pilih 3 faktor yang paling penting yaitu faktor pertama, Kapan hutang itu akan dibayar? faktor kedua, Dapatkah mempercayai si peminjam? dan faktor ketiga, Untuk apa uang itu digunakan?

6. Alternatif, Kemungkinan, Pilihan. Kunci untuk menemukan alternatif adalah mencari kemungkinan-kemungkinan di luar pola-pola pikiran yang biasa. Belajar untuk berpikir buas, biarkan diri sendiri membayangkan segala kemungkinan yang akan timbul termasuk kemungkinan yang dianggap tidak praktis atau aneh. Izinkan pikiran itu melayang bebas dan menerima segala tawaran, gunakan akal sehat dan penilaian hanya untuk menyingkirkan kemungkinan yang tampak mustahil dan uji asumsi-asumsi tersebut.

7. Sudut Pandang Lain. Masalah-masalah yang dihadapi seringkali menimbulkan konflik dengan orang lain. Untuk menemukan suatu pemecahan masalah, bersedia untuk memandang dari sudut pandang orang lain dan ujilah dan tulis segala pandangan yang mungkin akan timbul terhadap ketidaksetujuan dan ambil kebijaksanaan lain. Ibarat menangkap ikan yang banyak lebih baik menggunakan jaring dari pada memancing.



0 komentar: