.


























Enam hal dalam Ketakutan

Sebelum bisa menggunakan salah satu falsafah ini untuk mencapai sukses, pikiran harus dipersiapkan untuk menerimanya. Persiapan yang harus dilakukan tidak sulit. Ini dimulai dengan penelitian, analisis dan pemahaman mengenai tiga musuh yang harus disingkirkan yaitu ketidakpastian, keraguan dan rasa takut.

Indera keenam tidak akan berfungsi sementara ketiga unsur negatif ini masih tetap dalam pikiran. Ketidakpastian adalah benih rasa takut dan ketidakpastian itu akan menggumpal menjadi keraguan, keduanya berpadu dan menjadi rasa takut. Proses perpaduan ini kerap kali lambat, ini salah satu alasan mengapa ketiganya menyamai dan tumbuh kehadirannya tanpa diketahui.

Ada enam hal ketakutan dasar, dengan suatu kombinasi yang diderita setiap manusia pada suatu ketika. Kebanyakan orang sudah mujur kalau tidak menderita keenam-enamnya. Kalau disusun mengikuti urutan kekerapan penampilannya enam ketakutan dasar ini adalah :

Yang berada di dasar dari segala kekhawatiran adalah :
1. Takut akan kemiskinan
2. Takut akan kritik
3. Takut akan kesehatan yang buruk

Takut yang lainya adalah :
4. Takut akan kehilangan cinta
5. Takut akan usia tua
6. Takut akan kematian

Rasa takut tidak lebih dari keadaan pikiran belaka. Keadaan pikiran seseorang tunduk di bawah kontrol dan pengarahan. Manusia tidak bisa menciptakan apapun yang mula-mula tidak dimilikinya dalam bentuk sebuah impuls pemikiran. Menyusul pertanyaan ini datang hal lain yang lebih penting lagi, yaitu impuls pemikiran manusia seketika mulai mengubah dirinya menjadi padanan fisiknya, apakah pemikiran itu secara sukarela atau tidak. Impuls pemikiran yang diperoleh secara kebetulan belaka (pemikiran yang dilepaskan oleh pikiran orang lain) bisa menetapkan nasib seseorang di bidang keuangan, bisnis, profesional atau sosial, sama pastinya dengan impuls pemikiran yag dengan sengaja diciptakan seseorang dengan sungguh-sungguh.

1. Takut akan Kemiskinan.

Tidak ada kompromi antara kemiskinan dan kekayaan, Jalan menuju kemiskinan dan kekayaan mengambil arah yang saling berlawanan. Kalau menginginkan kekayaan, tidak boleh menerima keadaan apapun yang menuju kemiskinan. Titik awal menuju kekayaan adalah keinginan, harus menerima instruksi lengkap untuk penggunaan secara semestinya. Tetapkanlah dalam bentuk apapun dan berapa banyak yang diinginkan untuk memuaskan berarti sudah mengetahui jalan menuju kekayaan, sudah diberi denah jalan dan apabila diikuti akan terus mengikuti jalan itu, akan tetapi apabila lalai atau berhenti sebelum sampai, tidak ada satu orangpun yang harus disalahkan maka hanya diri sendirilah yang salah jalan. Keadaan pikiran adalah sesuatu yang diterapkan sendiri oleh seseorang dan tidak bisa dibeli tetapi harus diciptakan sendiri.

Gejala-gejala yang memperhatikan rasa takut akan kemiskinan adalah :
- Ketidakpedulian
- Ketidakpastian
- Keraguan
- Kekhawatiran
- Terlalu berhati-hati
- Kebiasaan menunda-nunda

2. Takut akan Kritik.

Entah bagaimana asalnya sampai orang memiliki jenis rasa takut ini ? Penyebabnya adalah pada bagian sifat bawaan manusia yang mendorongnya bukan hanya untuk merebut barang-barang milik sesamanya saja tetapi juga untuk membenarkan tindakannya dengan mengkritik watak sesamanya. Merupakan fakta yang sudah sangat dikenal bahwa seorang pencuri akan mengkritik orang yang mengambil barangnya seperti politikus yang mengincar jabatan, bukan dengan menunjukkan kebajikan dan keahliannya akan tetapi dengan berusaha menjelek-jelekan lawannya.

Rasa takut kepada kritik merenggutkan inisiatif orang, merusak kekuatan imajinasinya, membatasi individualitas, merampas kemandiriannya dan merugikan dalam seratus cara lainnya. Kritik adalah satu bentuk pelayanan yang terlalu banyak diterima setiap orang. Setiap orang memiliki persediaan kritik yang dibagi-bagikan dengan cuma-cuma, diminta atau tidak.

Gejala-gejala yang memperhatikan rasa takut akan kritik adalah :
- Sifat Pemalu
- Kurangnya Kesiagaan
- Kepribadian yang lemah
- Kompleks rendah diri
- Boros dan royal
- Kurangnya ambisi

3. Takut akan Kesehatan yang buruk.

Pada umumnya, orang takut kepada kesehatan yang buruk karena gambaran mengerikan yang telah ditanamkan dalam pikirannya tentang apa yang bisa terjadi apabila ajal merenggutnya. Terbukti bahwa orang bisa jatuh sakit karena sugesti. Maka banyak dimanfaatkan  oleh para penjual obat yang bisa mengeruk kekayaan besar karena manusia mudah percaya.

Gejala-gejala yang memperlihatkan rasa takut akan Kesehatan yang buruk adalah :
- Sugesti pribadi
- Hypokondria atau kebiasaan membicarakan penyakit, memusatkan pikiran pada suatu penyakit dan menduga kedatangannya sampai terjadi peristiwa yang disebabkan oleh habisnya daya tahan saraf.
- Kemalasan
- Kerentanan
- Memanjakan diri sendiri
- Suka minuman keras
- Kekhawatiran

4. Takut akan Kehilangan Cinta.

Rasa takut ini diwarisi dari kebiasaan yang terdorong oleh watak pria yang suka beristri banyak dengan mencuri wanita milik orang lain dan kebiasaan berhubungan bebas dengan wanita kapan saja dilakukan. Kecemburuan dan bentuk neurosis lainnya yang serupa tumbuh dari ketakutan turunan kaum pria kepada kehilangan cinta.

Gejala-gejala yang memperhatikan rasa takut akan Kehilangan Cinta adalah :
- Kecemburuan
- Mencari-cari kesalahan
- Berjudi

5. Rasa takut akan Usia Tua.

Rasa takut ini timbul terutama dari dua sumber yaitu pertama, pikiran bahwa usia tua akan mendatangkan kemiskinan dan yang kedua, merupakan sumber yang jauh lebih umum dari ajaran sesat dan kejam di masa lalu yang campur aduk dengan hukuman api neraka serta ajaran lain yang dirancang untuk menakutkan manusia.

Gejala-gejala yang memperhatikan rasa takut akan Usia Tua adalah :
- Merosot karena menganggap sudah usia tua
- Kebiasaan berbicara dengan penuh penyesalan bahwa dirinya sudah tua
- Kebiasaan memperburuk inisiatif , imajinasi dan kepercayaan dirinya hilang

6. Takut akan Kematian.

Kematian adalah suatu transisi kepada kehidupan di Akhirat. Karena kehidupan adalah energi, kalau memang itu merupakan sesuatu. Apabila energi dan materi tidak dapat dihancurkan bisa melewati berbagai proses perubahan.

Gejala-gejala yang memperhatikan rasa takut akan Kematian adalah :
- Tidak memanfaatkan hidup ini sebaik-baiknya
- Kekhawatiran pikiran yang tidak menentu dan tidak berdaya


Cara Mudah Lolos Psikotes



A. Persiapan.

Mencari pekerjaan yang baik sama dengan mencari titik terang masa depan. Dalam persaingan kerja yang sangat tinggi, itu bukan hal yang mudah. Para pesaing adalah orang yang sangat ahli dibidangnya. Oleh karena itu, ketika akan mendapat panggilan test kerja, jangan disia-siakan. Sebaliknya, bersiaplah untuk mengikuti rangkaian test seleksi dengan sebaik-baiknya.

Salah satu rangkaian test itu adalah test psikologi atau dikenal dengan istilah psikotes. Psikotes ini bukan untuk mengetahui seberapa kecerdasan saat ini. Hal ini sangat penting sebagai pertimbangan bagi instansi atau perusahaan, berkaitan dengan cara kerja dan suasana kerja nantinya. Banyak soal dengan berbagai jebakan yang dibuat oleh pihak penguji untuk mengetahui kemampuan yang berkelit.

Oleh karena itu, sebelum dikerjakan soal-soal test yang sesungguhnya, sebaiknya berlatih dan mempelajari terlebih dahulu contoh-contoh dan metode untuk mengerjakan psikotes agar mempunyai gambaran tentang soal tersebut. Pepatah mengatakan "berakit-rakit ke hulu, bersenang-senang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Meskipun sedikit, luangkan waktu untuk belajar psikotes, namun manfaatnya sangat besar, yaitu meloloskan dalam berbagai test seleksi kerja.

B. Lolos dari lubang jarum.

Test ini bukanlah tes yang sulit dan rumit, namun test ini memerlukan kecepatan tertentu dalam memahami dan menjawab. Walaupun jawaban benar tetapi jika terlalu boros menggunakan waktu maka hasilnyapun sama saja, tidak akan lagi dipanggil untuk tahap seleksi berikutnya. Oleh karena itu, di samping mempelajari muatan soal perlu juga mempelajari trik-trik yang digunakan.

Adapun bentuk-bentuk soal psikotes, antara lain Test Informasi Singkat, Tes Seri Angka dan Test Seri Huruf, Test Identifikasi, Test Diksi, Test Padan Kata, Test Analogi Sederhana, Test Berhitung Cepat, Test Penjumlahan Angka Berkolom, Test Posisi Kata, Test Ketelitian, Test Kreativitas, Test Menggambar dan lain lain. 

Bagaimanakah bentuk soal dan cara menjawabnya dari masing-masing tes tersebut ?

Contoh 1. Test Seri Angka dan Test Seri Huruf.

Test ini bermaksud untuk mengetahui ke urutan berpikir seseorang. Pengujian dengan seri angka dan seri huruf mencerminkan soal ke urutan logika. Test ini sepintas akan terlihat sangat sulit, akan tetapi jika sudah tahu rahasia keteraturan serinya maka sangat mudah untuk dikerjakan. Sering kali seseorang kehilangan banyak waktu untuk mencermati tes seri angka dan huruf ini.

Contoh a. : 12, 29, 14, 28, 16, 27, ...., ....
Jawab : seri pertama 12, 14, 16 berarti masing-masing ditambah 2
             seri kedua 29, 28, 27 berarti masing-masing dikurangi 1
Maka lanjutan dari jawaban tersebut adalah 18 dan 26

Contoh b. : 10, a, 20, c, 30, e, ...., ....
Jawab : seri pertama 10, 20, 30 berarti masing-masing ditambah 10
             seri kedua a, c, e berarti itu urutan abjad yang dilangkahi (tertinggal) yaitu b dan d
Maka lanjutan dari jawaban tersebut adalah 40 dan g

Contoh 2. Test Identifikasi.

Test identifikasi dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam mengenali posisi suatu kata terhadap kata lain. Kata dalam tes ini diwakili oleh empat atau lima pilihan. Seseorang diminta untuk memilih satu diantara empat atau lima kata tersebut yang memiliki makna berbeda. Pada dasarnya tes ini tidak sulit. Kemampuan mencermati makna kata sangat dibutuhkan agar tidak masuk dalam jebakan si pembuat soal.

Contoh : Tentukan yang berbeda dari lima kata di bawah ini :
               1. Meraung
               2. Meniup
               3. Berteriak
               4. Berbicara
               5. Mendengar
Jawab : Kata-kata diatas adalah sekumpulan aktivitas mulut. Namun ada satu yang berbeda yaitu "mendengar" karena mendengar adalah aktivitas telinga. Maka jawabannya adalah 5. Mendengar
Contoh 3. Test Verbal.

Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan verbal seseorang dan merupakan tes sederhana yang biasanya sangat mudah dan hampir-hampir tidak terpikirkan lagi. Tujuannya untuk mengetahui pertimbangan seseorang dalam membuat keputusan-keputusan pribadi. Dalam tes ini banyak sekali trik yang dilontarkan oleh pembuat soal. Seseorang tidak perlu grogi menghadapi suatu soal yang nampaknya begitu rumit. Cara berpikir lateral sangat membantu mengatasi soal ini.

Contoh : Mana yang tidak sesuai ?
               1. BAUKER
               2. BINGKAM
               3. LURA
               4. NUTA
Jawab : Pilihan kata dalam item diatas tampaknya asing sehingga memusingkan. Namun coballah mencermati dan susun kembali huruf-hurufnya maka akan didapati : a. KERBAU b. KAMBING c. ULAR d. UNTA. Setelah disusun kembali berdasarkan kemungkinan-kemungkinan yang ada, maka jawaban dari pertanyaan yang tertuang sudah bisa dianalisa. Semua adalah binatang ternak yang memamah biak kecuali ular. Maka jawabannya adalah c. ULAR

Konsep Diri sebagai Pemenang Sejati


Sering kali merasa ada saja orang yang menghalangi untuk sukses, entah itu orang terdekat, sahabat atau orang yang jelas-jelas berseberangan. Apakah alasannya mereka karena sayang, karena ragu atas kemampuan atau tidak setuju jika menjalankan keputusan ini? yang jelas apapun kata orang lain terhadap keputusan diri sendiri maka memiliki hak untuk melanjutkan atau berhenti. Setiap keputusan akan menuai kontroversi dan akan tidak mampu menyenangkan semua orang. Yakinlah bahwa pohon akan subur justru ketika dilempari pupuk dan kotoran. Orang cerdas adalah orang yang mampu menyusun bangunan dari batu bata yang dilempari orang lain ke arahnya. Dan tidak penting berapa kali jatuh atau gagal, yang terpenting adalah apakah diri sendiri akan senantiasa bangkit kembali.

Siapapun tidak dapat mampu mengubah diri kita sebelum kita berupaya maksimal mengubah diri. Banyak orang yang ingin berubah tetapi perubahan yang diinginkannya hanya sebatas keinginan dan keputusan tanpa diiringi kemauan yang keras untuk memulai melangkah pertama. Diri kita adalah pemain dalam sebuah pertandingan dan orang lain di sekitar kita adalah penonton. Harus kita sadari hanya pemainlah yang berhak menghasilkan skor dalam pertandingan. Bagi penonton bersorak, mendukung, menjatuhkan, mengejek atau bahkan mengumpat permainan.

Selangkah demi selangkah, hanya itu. Tidak ada cara lain yang bisa ditempuh untuk mencapai perubahan. Seorang juara selalu memiliki agenda sendiri walaupun terkadang semua orang disekelilingnya memiliki agenda yang berbeda. Namun dengan penetapan tujuan jangka pendek maka setiap langkah atau keberhasilannya mengantarkan kepada langkah keberhasilan jangka panjang.

Juara dan pecundang punya sikap berbeda ketika harus merasakan kepahitan akibat kegagalan, ditolak, dikeluarkan atau gagal dalam ujian. Seorang juara bertekad untuk tidak merasakan kepahitan, kemudian mengubah cara lama dengan strategi baru yang merupakan penyempurnaan metode sebelumnya. Sikap mental sang juara senantiasa diisi oleh prasangka-prasangka positif atas setiap kegagalan yang dialaminya. Selama tidak pernah berhenti sang juara tidak pernah gagal. Bagi seorang bermental juara, kegagalan hanyalah peristiwa dan akan diperbaiki pada tahap berikutnya.

Setiap kita dilahirkan sebagai juara, asalkan ada keinginan untuk menghadapi ujian, hambatan, cacian, cucuran keringat dan rasa sakit lebih banyak dibandingkan orang biasa. Kesiapan menerima beban yang dihindari orang-orang biasa adalah syarat mutlak yang harus disadari oleh sang pemenang. 

Keyakinan diri adalah salah satu faktor yang amat penting dalam kehidupan manusia. Manusia yang keyakinan dirinya rendah biasanya lebih bersifat negatif yang akan menjerumuskannya ke lembah kehinaan, kesulitan dan kegagalan hidup.



Rahasia Pikiran

Rahasia terbesar dalam kehidupan adalah hukum tarik menarik.

Hukum tarik menarik mengatakan bahwa kemiripan menarik kepada kemiripan, jadi ketika memikirkan suatu pikiran maka akan menarik pikiran-pikiran serupa kepada diri sendiri.

Pikiran bersifat magnetis dan pikiran memiliki frekuensi, maka ketika memikirkan sesuatu, pikiran-pikiran itu dikirim ke semesta dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal serupa yang berada di frekuensi yang sama dan segala sesuatu yang dikirim ke luar akan kembali ke sumbernya.

Diri sendiri seperti sebuah menara penyiaran yang memancarkan frekuensi dengan pikiran-pikiran. Jika ingin mengubah sesuatu di dalam hidup maka ubahlah frekuensi dengan mengubah pikiran.

Pikiran yang sedang dipikirkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan, apa yang paling dipikirkan atau difokuskan akan muncul sebagai hidup diri sendiri.

Rahasia Pikiran memberikan segala sesuatu yang diinginkan seperti kebahagiaan, kesehatan dan kekayaan maka apapun dapat dipilih terlepas dari seberapa besarnya.

Segala sesuatu yang pada saat ini mengelilingi anda, termasuk hal-hal yang anda keluhkan pikiran dan adalah sesuatu yang anda tarik sendiri ke dalam hidup anda. Kebanyakan dari kita menarik sesuatu karena kelalaian. Kita hanya berpikir bahwa kita tidak memiliki kendali atasnya, padahal pikiran dan perasaan kita berada dalam suatu tindakan rutin terus menerus. Jadi segala sesuatunya didatangkan pada kita karena kelalaian.

Sekarang, jika anda mendengar hal ini untuk pertama kalinya, mungkin anda merasa "oh, saya harus memantau pikiran-pikiran saya? Ini akan menjadi pekerjaan yang berat." Awalnya mungkin tampak seperti itu tetapi justru disinilah awal kegembiraan dimulai.

Pernyataan yang menimbulkan Citra

Pikiran Negatif :
- Tidak ada gunanya kita kalah.

Pikiran Positif :
- Kita belum kalah, mari kita terus berusaha. Ini ada segi lain yang baru.

Pikiran Negatif :
- Saya pernah sekali berkecimpung dalam bisnis itu dan gagal. Tidak mau mencobanya lagi.
Pikiran Positif :
- Saya memang bangkrut, tetapi itu salah saya sendiri. Saya akan mencoba lagi.

Pikiran Negatif :
- Saya sudah berusaha, tetapi produknya memang tidak laku. Orang tidak menginginkannya.
Pikiran Positif :
- Sejauh ini saya memang tidak mampu menjual produk ini. Tetapi saya tahu produk ini bagus dan saya akan menemukan formula yang akan membuatnya laku.

Pikiran Negatif :
- Pasarnya sudah jenuh. Bayangkan 75 persen dari potensi yang ada sudah terjual, lebih baik keluar.
Pikiran Positif :
- Bayangkan, 25 persen dari pasar masih belum terjual. Ikutkan saya, ini tampaknya besar !

Pikiran Negatif :
- Pesanan mereka selama ini kecil, hentikan saja.
Pikiran Positif :
- Pesanan mereka selama ini memang kecil. Mari kita susun rencana untuk meningkatkan pesanan mereka.

Pikiran Negatif :
- Lima tahun adalah waktu yang terlalu lama sebelum saya dapat masuk ke peringkat atas di perusahaan anda. Keluarkan saya.
Pikiran Positif :
- Lima tahun bukanlah waktu yang terlalu lama. Coba pikirkan, itu masih memberi saya 30 tahun untuk bekerja pada tingkat tinggi.

Pikiran Negatif :
- Pesaing memiliki semua kelebihan. Bagaimana anda berharap saya menjual melawan meraka ?
Pikiran Positif :
- Pesaing memang kuat. Tidak ada yang menyangkal hal itu tetapi tak seorangpun memiliki semua kelebihan. Mari kita pikirkan bersama-sama cara untuk mengalahkan mereka dalam permainan mereka sendiri.

Pikiran Negatif :
- Tak seorangpun akan pernah menginginkan produk itu.
Pikiran Positif :
- Dalam bentuknya yang sekarang, produk ini mungkin memang tidak mudah dijual, tetapi mari kita pertimbangkan beberapa modifikasi.

Pikiran Negatif :
- Mari kita tunggu hingga resesi terjadi, lalu kita beli stok.
Pikiran Positif :
Mari kita melakukan investasi sekarang. Bertaruhlah untuk kemakmuran, bukan depresi.

Pikiran Negatif :
- Saya terlalu muda (tua) untuk pekerjaan itu.
Pikiran Positif :
-Usia muda (tua) adalah keuntungan yang mencolok.

Pikiran Negatif :
- Tidak akan berhasil, mari saya buktikan.
Pikiran Positif :
- Ini akan berhasil, mari saya buktikan.

Ingin Menghasilkan Uang ?

Miliki sikap : Utamakan Pelayanan.

Mengutamakan pelayanan sangat diperlukan untuk ingin menghasilkan uang dan mengumpulkan kekayaaan. Uang adalah kekuatan untuk memberikan kepada keluarga dan diri sendiri sebagai standar hidup yang layak. Uang adalah kekuatan untuk membantu orang yang kurang beruntung. Uang adalah salah satu sarana untuk menjalani hidup seutuhnya. Uang adalah sarana yang diperlukan, dimana-mana orang mempunyai sikap uang lebih dahulu tapi dapat menjadikan tidak sadar karena membuat mereka lupa bahwa uang tidak dapat dipanen jika mereka tidak menanam benih yang menumbuhkan uang tersebut.

Dan benih uang adalah pelayanan. Itulah sebabnya "Utamakan Pelayanan" adalah sikap yang mendatangkan kekayaan. Utamakan pelayanan lebih dahulu lalu uang akan datang dengan sendirinya. Contoh sederhana ketika saat mengendarai mobil kita berhenti di pom bensin untuk mengisi bahan bakar, datang seorang pelayan untuk membersihkan mobil karena berdebu, ia lakukan secara gratis. Suatu saat mungkin kita akan kembali ke tempat pom bensin tersebut karena pelayan yang baik. Nah itulah daya tarik dalam persaingan bisnis, siapa yang melayani dengan baik maka akan banyak orang mendatanginya. Berarti pendapatannya  meningkat karena sikap yang mendahulukan pelayanan akan memberikan hasil dalam segala situasi.

Utamakan pelayanan dan uang datang dengan sendirinya.

Produser yang menikmati laba terbesar dari film adalah mendahulukan hiburan daripada uang. Bukannya menipu penonton, ia mengerjakan segala yang mungkin untuk memberi mereka hiburan yang lebih banyak dan lebih baik dibandingkan yang mereka harapkan. Maka hasilnya orang-orang akan menyukai filmnya. Filmnya dibicarakan. Filmnya mendapat ulasan yang bagus. Dan filmnya menghasilkan uang banyak.

Dalil sederhana tapi manjur yang akan membantu untuk mengembangkan sikap mengutamakan pelayanan yaitu "Selalu memberi pelayanan kepada orang yang lebih daripada yang mereka harapkan". Tiap hal ekstra yang kecil yang dilakukan untuk orang lain merupakan benih uang.

Tumbuhkan sikap yang akan membawa maju menuju sukses yaitu :
  1. Tumbuhkan sikap "Saya Aktif". Hasil datang sebanding dengan antusiasme yang ditanamkan. Tiga hal yang harus dilakukan untuk mengaktifkan diri adalah : 
          a. Gali lebih dalam.
              Jika mendapatkan diri tidak berminat akan sesuatu, galilah lebih dalam dan pelajari lebih banyak  
              mengenai sesuatu itu. Ini menimbulkan antusiasme.
          b. Bersemangatlah.
              Bersemangat dalam segala hal mengenai diri sendiri, cara berbicara bahkan cara jalan dan 
              bertindak dengan semangat.
          c. Siarkan berita baik.
              Tak seorang pun mencapai apa saja yang positif dengan menyampaikan berita buruk.

      2. Tumbuhkan sikap "Saya Orang Penting". Orang mengerjakan lebih banyak untuk kita jika kita 
           membuat mereka merasa kita penting dan ingat untuk melakukan hal sebagai berikut :

           a. Perlihatkan penghargaan pada setiap kesempatan. Buat orang merasa penting.
           b. Panggil orang dengan nama mereka.

      3. Tumbuhkan sikap "Utamakan Pelayanan" dan saksikan uang datang dengan sendirinya. Jadikan 
           kebiasaan dalam segala yang dilakukan, beri orang lebih dari apa yang mereka harapkan.

Yang Muda Yang Kreatif

Berubahlah menjadi Achiever, belajar jadi achiever gampang banget jangan berpikir susah nanti jadi susah beneran. Caranya :
  1. Membuat Goal (tujuan) yang jelas.
  2. Menumbuhkan keyakinan yang benar dan kuat.
  3. Melakukan aksi yang tepat.
Kenapa cuma tiga langkah ini ? Apa ini sudah cukup ? Tiga langkah ini adalah langkah-langkah utama. Inilah akar, batang dan daun pada suatu pohon. Inilah fondasi, dinding dan atap pada suatu rumah. Kaena itu, tiga langkah ini saja sudah cukup.

1. Goal yang jelas.

Goal adalah membuat hari ini lebih baik dari yang kemarin. Buatlah tujuan tersebut.

Contoh :
- Dapat nilai A untuk semua pelajaran sekolah pada semester ini.
- Jadi juara bulutangkis tingkat nasional tahun depan.
- Membantu fakir miskin sebanyak 100 orang setiap bulannya.
- Menguasai hardware dan software sekarang juga.
- dan lain sebagainya.

Buatlah Goal yang jelas tidak setengah-tengah karena goal yang hebat akan bersemangat untuk mencapainya. Kalau goal yang ringan mungkin akan meremehkannya, tidak terlalu serius.

Satu yang harus diingat adalah waktu pencapaian yang terlalu lama bisa membuat lupa pada goal itu dan waktu pencapaian yang terlalu sebentar bisa juga menjadi stress karena susah mengatur waktunya. Jadi tetapkanlah goal yang hebat, jelas dan terukur. Contoh seperti ini yaitu goal kualitas diri, goal prestasi, goal kontribusi.

Setelah goal yang jelas di tulis dan tempelkan di dinding yang dapat dilihat setiap harinya. langkah ini penting untuk menset pikiran agar selalu fokus pada goal yang akan dibuat kemudian terus bertindak mendekat pada goal itu.

Goal Stealer.

Apa goal stealer ? goal stealer adalah pencuri goal. ini orang-orang yang mengatakan bahwa tidak mungkin akan tercapai bahkan teman dan gurunya yang mentertawakannya. Maka hiraukan saja, lakukan apa yang sudah dipikirkan tentang goal tersebut.

Goal Stealer terhebat.

Siapa Goal Stealer terhebat ? yaitu diri sendiri. Bila telah membuat goal kemudian berpikir : Kayaknya goal ini nggak akan tercapai. Nah berarti sudah menjadi goal stealer atau bila mengatakan : Mana mungkin saya jadi juara. Nah hati-hati dengan pikiran ini bisa jadi menjadi pendukung atau jadi pencuri goal diri sendiri.

Goal Stealer terkuat.

Apa Goal Stealer terkuat ? yaitu uang jangan pernah berpikir : Daripada beli buku, mendingan beli bakso terasa kenyang. Ini berarti uang sudah menjadi goal stealer sendiri.

2. Keyakinan benar dan kuat.


Syarat keyakinan ada dua yaitu benar dan kuat. Karena goal yang jelas memerlukan keyakinan yang benar dan kuat. Kenapa ? karena keyakinan yang benar dan kuat itu menimbulkan keberanian. Keyakinan membuat berani melakukan berbagai hal bahkan kalaupun bertarung dengan orang yang lebih hebat. Banyak orang mencapai sukses hanya dengan keyakinan bahwa mereka bisa.

Banyak orang tidak mau berubah atau bergerak maju, sebab terbesar adalah keyakinannya salah. Keyakinan disini tidak berkaitan dengan agama. Misalnya ada keyakinan bahwa, orang muda tidak mungkin sukses kan belum punya pengalaman. Ini salah, malah banyak orang sukses yang masih muda bahkan mereka menggapai sukses dari kemiskinan, yakinlah. Sukse itu pasti bagi siapapun yang berjuang mendapatkannya, tua dan muda sama saja.

Keyakinan yang benar tapi belum cukup maka harus membutuhkan keyakinan yang kuat. Kenapa begitu ? Banyak orang yang keyakinannya benar tapi tidak kuat. Misalnya keyakinan ditakdirkan jadi orang kaya. Keyakinan ini benar tetapi kalau tidak kuat akan menyerah begitu bertemu dengan masalah atau kegagalan. Dan ketika gagal berpikir : Lho saya kan ditakdirkan kaya, kenapa bisnis saya bisa bangkrut ? Ini artinya keyakinan yang tidak kuat.

Ada tiga jenis keyakinan, yaitu :
  1. Keyakinan kepada Tuhan.
  2. Keyakinan pada diri sendiri.
  3. Keyakinan kepada orang lain dan alam semesta.
3. Melakukan aksi yang tepat.

Prinsip aksi yang tepat adalah kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.

Kerja keras berarti hasil seimbang dengan kerjanya, kerja cerdas berarti hasil harus lebih besar dari kerjanya sedangkan kerja ikhlas artinya beban kerja dan masalah seberat apapun dapat ditanggung oleh pekerja ikhlas.

Kunci Sukses :
  • Oleh siapa diri sendiri dikenal.
  • Dengan siapa diri sendiri menghabiskan waktu.
  • Untuk apa uang dan waktu ? Apakah untuk konsumsi leher ke bawah atau untuk investasi leher ke atas (pikiran) ?

Cara Menyampaikan Persetujuan

Untuk berpikir secara positif harus bersungguh-sungguh mencoba menemukan hal-hal yang dapat disetujui dari lawan bicara. Mungkin terkejut bahwa hal inilah yang paling sulit untuk dilakukan. Memang sangat sulit dilakukan karena persetujuan tersebut harus berasal dari kesungguhan dan bukan sekedar berpura-pura dan ingin menjilat. Hal ini juga sulit dilakukan karena motivasi untuk itu berlawanan dengan kehendak hati yang secara alami dimiliki oleh kebanyakan orang.

Contoh Persetujuan :

Anda benar sekali .....
Saya setuju dengan semua yang Anda katakan ......
Saya sepenuhnya setuju dengan Anda .......
Memang benar .......
Saya setuju seratus persen ........

Jika menyetujui segala sesuatu, berarti tidak perlu lagi diskusi, dialog dan pertukaran pendapat. Sama saja lawan bicara sedang menyampaikan ceramah, walaupun mungkin terdengar menyenangkan, kontribusi tidak begitu signifikan.

Contoh Pertentangan :

Ya, tetapi ......
Saya sangat tidak setuju .......
Anda salah dalam hal itu .........
Bukan begitu .........

Inilah ucapan seseorang yang sedang menunjukkan hal-hal yang tidak disetujui dari segala sesuatu yang dikatakan oleh orang lain. Orang yang sangat argumentatif ini mencari cara untuk menunjukkan superioritas dengan pertentangan. Sering sekali, kaum akademis atau orang-orang yang berpendidikan tinggi bertingkah laku seperti ini karena mereka didorong untuk bersikap demikian. Tipe pikiran seperti ini sangat menjengkelkan dan jauh dari berpikir secara positif. Sebaiknya berada diantara persetujuan dan pertentangan, tidak harus setuju dengan segala sesuatu yang dikatakan orang lain tetapi juga tidak harus menentang semua hal.

Kebutuhan untuk menjadi pihak yang benar

Semua ini berkaitan erat dengan ego. Sebuah perdebatan adalah pertempuran ego-ego. Ketika menerima persetujuan, terkesan menyerah pada sudut pandang orang lain yang berarti kalah dan ketika tidak setuju, sedang menampilkan ego dan menunjukkan bahwa mungkin lebih unggul. Semua ini diperkuat dengan penekanan pada argumentasi dan perdebatan.

Jika bersikeras untuk selalu memenangi perdebatan, akhirnya akan memperoleh hasil akhir yang tidak lebih dari apa yang dimiliki sebelumnya kecuali memamerkan kemampuan untuk berdebat dan ketika kalah dalam suatu perdebatan, mungkin mendapatkan suatu sudut pandang yang baru. Menjadi pihak yang selalu benar bukanlah hal yang paling penting di dunia dan tentu saja hal ini bukanlah sesuatu yang indah.

Gelembung Logika

Gelembung itu berisi persepsi-persepsi, nilai-nilai, kebutuhan-kebutuhan dan pengalaman-pengalaman orang tersebut. Jika bersungguh-sungguh berupaya untuk melihat ke dalam gelembung itu dan berusaha untuk melihat dari mana orang tersebut berasal, biasanya akan dapat memahami logika dari pendapat orang tersebut.

Keadaan-keadaan khusus

Cara yang banyak digunakan untuk mengubah seseorang yang menentang menjadi setuju. Seseorang membuat pernyataan yang segera saja tidak disetujuinya, misalkan : Wanita itu lebih percaya kepada peramal daripada pria. Reaksi spontan adalah merasa bahwa pernyataan itu tidak benar. Mungkin saja wanita lebih menikmati kegembiraan dengan peramal walaupun sebenarnya mereka tidak percaya. Para wanita yang kehidupannya sedikit membosankan mungkin merasa senang dengan kejadian-kejadian baru yang diramalkan. Pada masa lalu, para wanita tidak selalu memegang kendali penuh atas hidup mereka sehingga mereka harus menunggu segala hal yang terjadi pada mereka. Si peramal akan memperkirakan kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa tertentu. Ketika kaum wanita tidak memiliki status politik atau militer, satu-satunya sumber kekuatan mereka adalah hal-hal gaib. Mereka mengembangkan bidang-bidang ilmu sihir dan guna-guna karena bidang ini memberi mereka kekuatan. Perhatikanlah kesuksesan buku-buku Harry potter bahwa anak-anak kecil yang tidak punya pengaruh nyata dalam kehidupan sangat menikmati khayalan tentang penggunaan kekuatan sihir dan mantra.

Nilai-nilai khusus

Proses ini mirip dengan pencarian atas kondisi-kondisi khusus. Misalkan : Kebohongan tidak pernah dapat diterima. Ini adalah sebuah prinsip moral. Dalam hal ini boleh setuju atau tidak setuju. Suatu hal yang menarik adalah para filosof berselisih pendapat selama berabad-abad mengenai hal ini. sebagian mengatkan bahwa kebohongan selamanya salah. Sementara yang lain mengatakan bahwa boleh berbohong demi kebaikan. Disini dapat melihat sejumlah nilai yang saling bertentangan : prinsip moral, pragmatisme, nilai kehidupan manusia. Jadi menguraikan nilai-nilai yang berbeda dan menunjukkan bahwa akan setuju dengan satu perangkat nilai tertentu tetapi tidak setuju dengan perangkat nilai yang lain.

Pengalaman khusus

Berdebat dengan seseorang yang mempunyai pengalaman khusus memang selalu sulit. Seseorang yang berpengalaman selama bertahun-tahun merawat para wanita yang dianiaya mungkin akan mengatakan bahwa para wanita tersebut sering kembali kepada suami mereka karena kepercayaan diri mereka begitu rendah sehingga mereka membutuhkan hubungan tersebut. Sebagai pendengar mungkin merasa bahwa mereka kembali pada suami mereka karena mereka tidak tahu harus ke mana lagi. Bisa saja setuju bahwa beberapa kasus lebih berkaitan dengan faktor kepercayaan diri, tetapi tidak selalu begitu untuk semua kasus.

Generalisasi

Biasanya sulit untuk menyetujui sebuah generalisasi yang menyamaratakan. Sayangnya, kebiasaan logika menuntut cara berpikir seperti ini : semua buaya pasti buas, tidak ada politikus yang dapat dipercaya, pria cenderung logis, wanita cenderung intuitif. Pernyataan terakhir adalah contoh generalisasi yang ditentang oleh sebagian besar orang, namun bisa menentang generalisasi semacam itu dan tetap setuju dengan beberapa aspek dari generalisasi tersebut. Misalnya : Wanita bisa menjadi logis seperti pria apabila diperlukan, tetapi juga cenderung lebih intuitif.