Orang-orang yang sesungguhnya paling sengsara adalah mereka yang miskin iman dan mengalami krisis keyakinan. Mereka ini, selamanya akan berada dalam kesengsaraan, kepedihan, kemurkaan dan kehinaan.
Tak ada sesuatu yang dapat membahagiakan jiwa, membersihkannya, menyucikannya, membuatnya bahagia dan mengusir kegundahan darinya selain keimanan yang benar kepada Tuhan Semesta Alam.
Dalam pandangan yang tidak beriman, cara terbaik untuk menenangkan jiwa adalah dengan jalan Bunuh Diri, menurut mereka dengan bunuh diri akan terbebas dari segala tekanan, kegelapan dan bencana dalam hidupnya. Padahal tidak mengira bahwa akan ada kehidupan selanjutnya dan betapa pedihnya siksa serta azab yang akan dirasakan oleh orang-orang yang tidak beriman nanti di akhirat kelak.
Kini sudah saatnya dunia menerima dengan tulus ikhlas dan beriman dengan sesungguhnya, sepanjang sejarah kehidupan dunia dari abad ke abad telah membuktikan banyak hal tentang menyadarkan akal. Seberapa besar kuat atau lemah , hangat atau dingin iman maka sebatas itu pula kebahagiaan, ketentraman, kedamaian dan ketenangan.
Keteguhan hati dalam mencintai Tuhan yang telah menciptakannya, kesucian nurani dari unsur-unsur penyimpangan iman, ketenangan dalam menghadapi setiap kenyataan hidup, kerelaan dalam menerima dan menjalani ketentuan Tuhan dan keikhlasan dalam menerima takdir.
0 komentar:
Posting Komentar